DPRD Kaltim

DPRD Kaltim Tuntut Akselerasi Elektrifikasi Berau: Percepatan Listrik Masuk Desa Rampung 2027, Syarifatul Soroti Isu Keadilan Energi

upnews.id SAMARINDA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) menyoroti keras kondisi sejumlah kampung di Kabupaten Berau yang hingga kini masih terisolasi dari jaringan listrik negara. Komisi III DPRD Kaltim menilai keterlambatan ini sebagai hambatan besar bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan merupakan isu ketidakadilan energi.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Syadiah, menegaskan bahwa penyediaan listrik adalah kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi oleh negara, bukan sekadar pelengkap infrastruktur.

“Bayangkan, di era serba digital, masih ada kampung yang terpaksa hidup dalam kegelapan atau bergantung pada genset dengan biaya operasional yang sangat mahal. Ini jelas diskriminasi terhadap warga di pedalaman,” ujar Syarifatul pada Rabu (20/8/2025).

Ia menambahkan, keluhan soal listrik selalu menjadi aspirasi utama setiap kali wakil rakyat melakukan kunjungan kerja ke pelosok. Listrik, menurutnya, adalah pintu gerbang menuju akses pendidikan, layanan kesehatan yang optimal, dan peluang ekonomi digital bagi masyarakat.

Rencana Hearing dengan PLN: Kunci Target 2027
Sebagai langkah nyata menindaklanjuti keluhan ini, Komisi III DPRD Kaltim berencana segera menjadwalkan pertemuan resmi (hearing) dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kaltimra.

Pertemuan ini bertujuan untuk merumuskan strategi percepatan dan pengawasan proyek penyambungan listrik desa, khususnya di Berau. Legislatif ingin memastikan bahwa target pemerintah provinsi, yaitu seluruh kampung di Berau harus teraliri listrik paling lambat pada tahun 2027, dapat tercapai.

“Tidak boleh ada lagi kampung yang terisolasi karena absennya jaringan PLN. Kami akan memastikan keadilan energi benar-benar terimplementasi di pelosok Kaltim,” tegas Syarifatul.

DPRD Kaltim melihat pemerataan listrik bukan sekadar proyek fisik, melainkan katalisator peningkatan kesejahteraan. Dengan hadirnya listrik, aktivitas ekonomi baru diharapkan tumbuh, layanan publik menguat, dan generasi muda memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

“Keberadaan listrik akan menerangi masa depan masyarakat di pedalaman. Ini adalah janji pembangunan yang harus kami tagih dan kawal,” tutup Syarifatul. (Adv)

Baca Juga

Back to top button