DPPPA Kaltim Sebut 3.298 Perempuan dan Anak Jadi Korban Kekerasan Dalam 3 Tahun Terakhir

Upnews.id, Sangatta – Pada pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) se Provinsi Kalimnantan Timur (Kaltim) di Kabupaten Kutai Timur, pada Minggu (25/5/2025) malam.
Kepala Dinas PPPA Kaltim, Noryani Sorayalita, menyebut jika saat ini, Indonesia tengah mengalami era bonus demografi, yaitu 70% penduduknya adalah usia produktif, antara 15 tahun hingga 64 tahun.
Baca Juga : Wagub Seno Aji Buka Rakerda PPPA se Kaltim di Kutai Timur
Berdasarkan data BPS 2024, jumlah penduduk Indonesia berjumlah 281,6 juta orang, dengan komposisi 142,2 juta laki-laki dan 139,4 juta perempuan. Dari jumlah total penduduk perempuan, jika dilihat menurut produktivitasnya, sebanyak 8% atau sejumlah 10,3 juta jiwa masuk kategori tidak produktif (berusia lebih dari 64 tahun) dan sebanyak 69% atau 32,6 juta masuk kategori produktif. Adapun kelompok usia anak (0-17 tahun) sebanyak 79,8 juta jiwa atau sekitar 28,65% dari total penduduk Indonesia.
Perempuan dan anak juga memiliki kepentingan terhadap pelaksanaan agenda pembangunan, baik yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan kehidupannya sebagai perempuan.
Perempuan juga berkepentingan untuk memastikan akses, kontrol, manfaat dan partisipasinya menjadi bagian integral dalam proses-proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan yang dilakukan oleh negara. Pengelolaan bonus demografi ini akan mempengaruhi pencapaian kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Namun, sampai saat ini kondisi dan situasi perempuan Indonesia saat ini belum bebas dari kekerasan, penyiksaan dan diskriminasi berbasis gender yang mempengaruhi penikmatan dan pemenuhan atas hak-haknya. Berdasarkan aplikasi Simfoni PPPA DP3A Provinsi Kaltim bahwa pada tahun 2022 – 2024 tercatat sebanyak 3.055 kasus dan jumlah korban sebanyak 3.298 yang korbannya adalah perempuan dan anak,” sebut Kadis PPPA dalam sambutannya dihadapan Wakil Gubernur Klatim Seno Aji.
Baca Juga : DPRD Minta Pemuda Kutim Persiapkan Diri Menghadapi Bonus Demografi
Salah satu program untuk pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak pada tingkat terkecil adalah Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang diinisiasi pada November 2020, di 138 desa percontohan pada 71 kabupaten/kota.
Hingga pada april 2024 tercatat sebanyak 1.967 desa dan kelurahan di Indonesia telah berkomitmen serta mengimplementasikan program DRPPA. Di Provinsi Kalimantan Timur telah terpilih 2 Kabupaten yang menjadi Pilot Project Tingkat Nasional yaitu Kabupaten Berau dan Kabupaten Paser.
DRPPA merupakan desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan, sesuai dengan visi pembangunan Indonesia.
Baca Juga : Ruang Bermain Ramah Anak di Kutim dapat Apresiasi Menteri P3A
Pelaksanaan DRPPA sangat ditentukan oleh keterlibatan semua pemangku kepentingan, bekerja sama dan berkolaborasi melakukan aksi kolektif, serta bersinergi untuk pemberdayaan, perlindungan, dan jaminan terpenuhinya hak perempuan dan anak yang berkelanjutan.
“Berdasarkan uraian di atas, Kemen PPPA menggagas Ruang Bersama Indonesia (RBI), untuk mendukung percepatan replikasi Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DKRPPA) di semua desa. RBI akan menjadi bagian dari Program Prioritas untuk penguatan kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan, anak, dan penyandang disabilitas,” tambahnya.
Serta berkontribusi pada pencapaian Asta Cita ke 4 yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas serta pencapaian visi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2025- 2029 yaitu Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas dan pada misi ke 1 yaitu Mewujudkan SDM Yang Unggul dan Sejahtera. (An/Dr-Adv Diskominfo Kaltim)