Dinas Pemadam Kebakaran Kutim Ingatkan Penyebab Kebakaran

Upnews.id, Sangatta -Dinas Pemadam Kebakaran Kutai Timur turut serta dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3). serta pencegahan kebakaran. Hal itu tersampaikan saat sosialisasi K3 yang diadakan oleh Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui Bagian Sumber Daya Alam (SDA).
Perwakilan dari tim pencegahan Dinas Pemadam Kebakaran Kutim Rusdi menyatakan, bahwa kegiatan ini sangat positif dan diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat.Terutama terkait bahaya kebakaran yang banyak disebabkan oleh listrik.
Ia menjelaskan, kebakaran di Kutai Timur masih didominasi oleh kasus yang diakibatkan oleh korsleting listrik. Hal ini menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada dalam penggunaan listrik di rumah tangga.
“Memang pada umumnya, kejadian kebakaran di Kutim itu didominasi oleh listrik. Akibat instalasi listrik yang tidak aman,” ujar Rusdi saat ditemui rekan media usai kegiatan di Ruang Meranti, Selasa ( 17/09/2024).
Selain itu, Rusdi mengajak setiap Rukun Tetangga (RT) untuk lebih aktif dalam mencegah kebakaran di lingkungan mereka. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam penanganan awal ketika kebakaran terjadi.
“Kami juga menginginkan setiap RT supaya bisa terlibat dalam relawan kebakaran, karena kebakaran itu berawal dari kecil. Kalau bukan dari masyarakat atau RT yang menangani sejak awal, maka akan sulit ditangani,” katanya.
Menurut Rusdi, tanggung jawab dalam pencegahan kebakaran tidak sepenuhnya berada di tangan petugas pemadam kebakaran, melainkan merupakan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, pihaknya berencana untuk melakukan sosialisasi di tingkat RT, guna memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait penyebab kebakaran listrik.
“Kami juga berencana melakukan sosialisasi di tingkat RT supaya bisa menjelaskan secara langsung kepada masyarakat mengenai penyebab kebakaran, khususnya yang berkaitan dengan listrik. Ini sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat,” jelasnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak menumpuk colokan listrik pada satu titikstop kontak. Apabila terjadi kebakaran pada kabel atau colokan, masyarakat diminta segera memutus arus listrik dengan mematikan meteran listrik di rumah.
“Apabila terjadi kebakaran pada colokan atau kabel, segera putuskan arus listriknya dengan mematikan meteran,” imbaunya.
Dari data yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran Kutim. Tercatat sebanyak 61 kasus dari Januari hingga September 2024. Dari jumlah tersebut, 75% di antaranya disebabkan oleh korsleting listrik, sementara penyebab kedua terbanyak adalah kebakaran yang terjadi di dapur.(Ir/Nt/Dr-Adv)