Upnews

Damkarmat Kutim Ajak Relawan & Perusahaan, Bareng-Bareng Perkuat Penanganan Kebakaran

Upnews.id, SANGATTA – Upaya meningkatkan ketangguhan daerah dalam menghadapi kebakaran terus dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kutai Timur (Kutim). Salah satu langkah penting yang kini ditempuh adalah menggandeng relawan, masyarakat desa, hingga perusahaan untuk memperkuat penanganan kebakaran di wilayah yang belum terjangkau pos pemadam.

Plt Kabid Pencegahan Damkarmat Kutim, Adriansyah, menjelaskan bahwa dari total 18 kecamatan, baru sembilan yang memiliki pos damkar. Artinya, masih banyak wilayah yang belum terlayani secara maksimal.

“Jangkauan kerja kita berdasarkan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK). Idealnya radius tujuh kilometer dari pos terdekat. Di luar itu, wilayah belum terlindungi,” jelasnya.

Untuk menutup kekosongan tersebut, Damkarmat membentuk relawan pemadam kebakaran berbasis desa. Ada dua kelompok utama, yakni relawan laki-laki yang tergabung dalam Redcar dan kelompok perempuan melalui Dasawisma. Mereka dibekali pelatihan dasar agar mampu menangani kebakaran awal secara mandiri.

“Kalau kejadian di daerah jauh dari pos, relawan ini bisa jadi garda pertama sebelum petugas tiba,” ucapnya.

Damkarmat Kutim juga memperkuat kolaborasi dengan berbagai instansi, seperti Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan Tagana. Sinergi ini dinilai dapat meningkatkan kekuatan di lapangan saat penanganan insiden kebakaran.

“Kalau empat instansi ini turun bareng, penanganannya pasti lebih cepat dan terkoordinasi,” tambah Adriansyah.

Tak hanya itu, pihaknya juga mendorong perusahaan ikut berperan melalui program CSR. Perusahaan diminta menyediakan fasilitas seperti pos dan peralatan pemadam, khususnya di wilayah rawan.

“Perusahaan juga punya kewajiban bina lingkungan. Dengan mendukung relawan, mereka ikut melindungi karyawan dan masyarakat sekitar,” katanya. Sejumlah perusahaan di Bengalon disebut sudah aktif memberikan bantuan berupa unit rescue dan dukungan teknis.

Di sisi pencegahan, Damkarmat rutin melakukan edukasi ke masyarakat melalui simulasi dan pelatihan yang diikuti puluhan kepala keluarga. Anak-anak TK pun diajari cara memadamkan api dan mengenali bahaya kebakaran.

“Pencegahan itu dimulai dari rumah. Hal sederhana seperti cara memadamkan api di dapur atau tidak menumpuk colokan listrik itu penting,” tutupnya.(Put/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button