Kutai Timur

Banjir Sangatta, Ada Warga yang Prihatin Ada Warga yang Manfaatin

Sangatta, upnews – Ada berbagai kelakuan warga yang ditunjukan saat musibah banjir di Sangatta. Ada yang prihatin. Tapi tidak sedikit warga pedagang yang memanfaatin.

Kejadian yang memanfaatkan musibah ini. BBM yang sempat langka dimanfaatkan pedagang eceran dengan menaikkan harga. Mulai dari 25.000, 35.000 bahkan 50.000 per liter. Belum lagi nasi bungkus yang dipatok seharga 35.000 per bungkus.

“Bener bener. Tadi saya beli di daerah kabo 50.000 per liter. Kalau ngak terpaksa ngak bakal saya beli,” ujar seorang pria saat antri BBM di POM bensin Jalan AW Syahranie.

“Kita udah susah terjebak banjir di Kilo 3 depan terminal. Pas pesan makan yang biasa 15.000 jadi 35.000. Masih ada aja orang yang tega manfaatkan saat musibah kayak gini,” ungkap salah satu sopir truk kepada tim SAR yang tengah membagikan nasi bungkus gratis dari dapur umum.

Namun sifat itu berbanding terbalik dengan warga Bukit Pelang yang prihatin atas musibah banjir bandang itu.
Warga RT 39 dan 40 Dusun 7 Kelurahan Teluk Lingga Kecamatan Sangatta Utara kolaborasi buka posko swadaya.

Koordinator Posko “Toko Ferdi Bukit Pelangi” Mursalim mengungkapkan, posko ini merupakan hasil swadaya. Dibuat atas dasar keprihatinan pengurus RT, Kepala Dusun dan warga yang ada di Bukit Pelangi.

“Hati mereka tergerak untuk ikut peduli terhadap bencana banjir bandang di Kota Sangatta, ” sebutnya, saat ditemui diposko Rabu (23/3/2022).

Ia menambahkan ada dua tempat diwilayah ini yang jadi tempat pengungsian. Pertama Masjid Agung Al Farouq, lalu Masjid Al Qubaiyah Bukit Pelangi. Para pengungsi datang dari berbagai lokasi banjir yang ada di Kota Sangatta.

“Pertama kami sediakan nasi dan lauk pauk kurang lebih 1.250 bungkus. Kami dapat tambahan nasi dan lauk juga dari Rumah Makan Total yang ada di wilayah kami. Makan itu disediakan untuk pagi, siang dan sore,”katanya.

Salah satu pengungsi Ujang mengucap syukur atas kemurahan hati pengurus Masjid atas pelayanan yang disediakan. Seperti kipas angin, air dan alat kelengkapan sholat yang memadai.

“Hanya Allah subhanahu wa ta’ala yang mampu membalas kebaikan bapak dan ibu, terima kasih atas pelayanan yang di sediakan”. ungkapnya usai menyantap makan siang yang di sediakan. (NF)

Back to top button