ASN Kutim Didorong Jalankan Peran Ganda: Penggerak Koperasi Desa dan Penjaga Meritokrasi

Upnews.id, JAKARTA – Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kutai Timur (Kutim) tengah memasuki babak baru dalam peran dan tanggung jawab mereka. Selain melaksanakan tugas administratif, ASN kini diminta terlibat langsung dalam penguatan ekonomi kerakyatan dan dituntut bekerja dengan standar kinerja yang lebih ketat, seiring arahan terbaru dari pemerintah pusat.
Kepala BKPSDM Kutim, Misliansyah, menyampaikan bahwa Kementerian Sosial telah meminta pemerintah daerah mengalokasikan ASN—baik PNS maupun PPPK—untuk mendukung operasional Koperasi Merah Putih di kecamatan dan desa. Keterlibatan ASN ini bertujuan memperkuat manajemen koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi berbasis masyarakat.
“Koperasi Merah Putih akan memanfaatkan tenaga ASN. Kami sudah mulai menyiapkan personel untuk ditempatkan membantu koperasi desa,” jelas Misliansyah seusai menghadiri Rakor Kepegawaian BKN di Jakarta Barat, Rabu (19/11/2025).
Menurutnya, kebijakan ini mencerminkan pergeseran fungsi ASN menjadi agen pembangunan yang lebih komprehensif, tidak hanya bekerja sebagai pelaksana administrasi pemerintahan.
“Peran aktif ASN diharapkan memperkokoh tata kelola koperasi dan memastikan program ekonomi kerakyatan berjalan efektif. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah mendukung agenda nasional,” tambahnya.
Di sisi lain, BKPSDM Kutim menegaskan kembali pentingnya penerapan meritokrasi untuk memastikan pejabat daerah dipilih berdasarkan kompetensi dan kinerja. Misliansyah mengakui adanya ASN yang dinilai belum bekerja optimal sehingga berpotensi menghambat program pembangunan.
“Ada ASN yang kerjanya lamban, padahal kita sudah jelaskan SOP-nya. Masyarakat menuntut kita bergerak cepat, bukan berjalan santai,” ujarnya tegas.
Karena itu, proses seleksi pejabat ke depan akan difokuskan pada profesionalisme dan kemampuan teknis, demi memastikan penempatan pejabat benar-benar tepat sasaran.
“Harapan kami jelas: the right man in the right place. Dengan begitu, program daerah tidak terhambat hanya karena posisi penting ditempati orang yang kurang tepat,” pungkasnya.(Put/Nt/Dr-Adv)






