Upnews.id, Samarinda – Abdul Rohim, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, menyebut Kota Tepian belum secara maksimal menggali potensi sektor pariwisata.
Hal itu terlebih adanya ketidakjelasan sumber pendapatan pada sektor perhotelan dan restoran di Samarinda. Padahal kedua usaha itu jadi bagian dari pendapatan sektor pariwisata.
Baca Juga : Zubair Ingatkan Elemen Perangkat Daerah, Waspada Penyimpangan Anggaran
“Perlunya melakukan analisis mendalam terkait asal-usul pendapatan dari sektor hotel di Samarinda, apakah berasal dari wisatawan atau orang yang berkunjung untuk urusan pekerjaan,” kata Abdul Rohim, Kamis (4/7/2024).
Dirinya menilai pendapatan dari sektor pariwisata sering kali berasal dari kunjungan yang berkaitan dengan dinas atau kegiatan lainnya, bukan sekadar wisata.
“Penting untuk mengkaji lebih lanjut klaim bahwa pendapatan dari hotel dan restoran merupakan sumbangan langsung dari sektor pariwisata,” jelasnya.
“Iklan oleh Pemerintah Kota bahwa pendapatan dari hotel dan restoran berasal dari sektor pariwisata harus diklarifikasi, membedakan antara kunjungan yang bermotifkan wisata dan yang bermotifkan pekerjaan,” sambungnya.
Baca Juga : Sosialisasi dan Bimtek OSS-RBA, Upaya Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas Perizinan
Abdul Rohom menegaskan perlunya evaluasi mendalam untuk memisahkan kontribusi pendapatan dari kunjungan wisata dan kegiatan sehari-hari di Samarinda.
“Dengan analisis yang lebih tepat, kita dapat menilai sejauh mana sektor pariwisata berperan dalam meningkatkan PAD kota ini. Klaim tidak boleh melampaui kontribusi yang sebenarnya terhadap pendapatan daerah,” tegasnya. (*/Ir/Dr-Adv)
