Program Mengaji di Sekolah Negeri Meluas, Disdik Kutim Tambah Jadi 39 Sekolah

Upnews.id, SANGATTA – Upaya memperkuat pendidikan agama di sekolah umum terus digenjot Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim). Setelah uji coba berjalan sukses, program tambahan jam belajar Al-Quran kini diperluas dari 8 menjadi 39 sekolah negeri di wilayah Sangatta Utara dan Selatan.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari rencana besar untuk memastikan siswa sekolah negeri mendapatkan bekal pendidikan Al-Quran yang lebih kuat.
Program tersebut pertama kali dijalankan pada 2023 dan 2024 sebagai proyek percontohan di delapan sekolah, bekerja sama dengan UMI Foundation.
“Kita mulai dengan membuat proyek bekerja sama dengan UMI Foundation. Kita ada delapan sekolah yang kita berikan setelah pembelajaran itu ditambah dua jam untuk pembelajaran Al-Quran,” jelas Mulyono.
Tambahan dua jam pelajaran ini diajar oleh guru-guru khusus yang direkrut Disdikbud dan diberi honor langsung dari dinas. Respons dari sekolah maupun siswa dinilai sangat positif.
“Alhamdulillah responnya cukup bagus, hasil level cukup bagus. Maka tahun ini kita tingkatkan dari delapan menjadi 39 sekolah,” tambahnya.
Ekspansi besar ini mencakup 17 SD dan 6 SMP di Sangatta Utara, serta 14 SD dan 3 SMP di Sangatta Selatan.
Untuk mendukungnya, Disdikbud akan menambah tenaga pengajar dalam jumlah besar.
“Hari Senin besok ini sudah untuk seleksi guru-gurunya. Kita merekrut 160 guru untuk mengajar di 39 sekolah tadi,” kata Mulyono, sambil memastikan honor para guru akan diberikan dengan layak.
Mulyono menegaskan bahwa tujuan utama program ini sangat sederhana namun penting: membekali anak-anak dengan kemampuan membaca Al-Quran yang benar sejak dini.
“Saya ingin minimal anak-anak kita lulus SD atau SMP itu minimal membaca Al-Qurannya sudah fasih, baik dari makhorijul hurufnya, tajwidnya maupun tartilnya,” tegasnya.
Selain fasih membaca, Disdikbud juga menargetkan lulusan SD dan SMP negeri di Kutim mampu menghafal Juz 30 sebagai bekal spiritual.
Ke depan, peningkatan kualitas pembelajaran agama akan terus dilakukan, termasuk standarisasi bacaan Al-Quran bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
“Insyaallah guru-guru PAI juga akan kita standarisasi bacaan Al-Qurannya,” tutup Mulyono.(Put/Nt/Dr-Adv)





