BUMDes Batuah Kembangkan Lumbung Ekonomi Baru Melalui Jagung dan Ayam Potong
Upnews.id, Tenggarong – Desa Batuah di Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar), terus memperkuat fondasi ketahanan pangannya. Pemerintah desa melalui BUMDes kini mengembangkan dua sektor unggulan: budidaya jagung dan usaha peternakan ayam pedaging serta petelur.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menjelaskan bahwa integrasi sektor pertanian dan peternakan merupakan langkah strategis untuk menjadikan desa lebih mandiri dan produktif. Upaya ini juga difokuskan agar warga memperoleh manfaat ekonomi yang lebih luas.
“Kami ingin sektor pertanian dan peternakan di Batuah bisa berkembang bersama. Jadi, bukan hanya soal ketersediaan pangan, tapi juga bagaimana masyarakat bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari situ,” katanya.
Untuk sektor pertanian, budidaya jagung dibangun melalui kemitraan dengan kelompok tani. Pola tersebut dipilih agar petani dapat terlibat langsung dalam proses produksi sekaligus memperkuat kapasitas pertanian desa.
Di bidang peternakan, BUMDes tengah menyiapkan dua fasilitas utama berupa kandang ayam pedaging berkapasitas 5.000 ekor dan ayam petelur berkapasitas 2.000 ekor. Unit usaha ini diproyeksikan menjadi sumber ekonomi baru yang dapat menyerap tenaga kerja.
“Program ini bisa menjadi pintu masuk bagi generasi muda untuk ikut terlibat dalam usaha produktif desa. Petani makin berdaya, pemuda pun punya peluang kerja baru,” ungkapnya.
Rasyid menyebut bahwa seluruh usaha akan dikelola secara lebih profesional agar produk yang dihasilkan konsisten dan mampu bersaing. Ia menilai pengembangan pangan desa merupakan langkah vital dalam menjaga keberlanjutan pembangunan.
“Desa yang kuat adalah desa yang mandiri pangan. Kami optimistis Batuah bisa menjadi contoh dalam pengelolaan sektor pangan berbasis masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa pemerintah daerah siap mendampingi desa-desa yang ingin mengembangkan unit ekonomi produktif melalui BUMDes.
“Kami selalu mendorong desa agar berani mengembangkan unit usaha yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada tata kelola yang baik dan konsistensi pelaksanaan.
“Setiap inovasi yang dilakukan desa akan semakin memperkuat fondasi pembangunan. Yang penting adalah memastikan programnya dikelola dengan baik dan memberi nilai bagi warga,” pungkasnya.






