Aren Genjah Kutai Timur Jadi Tumpuan Ketahanan Energi Nasional, Siap Jadi Kebun Sumber Benih Nasional
Upnews.id, Kutai Timur – Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui UPTD Pengawasan Benih Perkebunan (PBP) dan UPTD Produsen Benih Tanaman Perkebunan (PBTP). Melakukan kunjungan sekaligus menggelar forum diskusi dengan para petani, penyadap dan produsen benih aren genjah.
Kunjungan yang dipusatkan di Kebun Sumber Benih (KSB) Aren Genjah, yang dikelola Kelompok Tani Nyiur Melambai, Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, pada Jumat (30/05/2025).
Baca Juga : Bupati Kutim Menilik Bibit Aren Genjah di Rantau Pulung Seluas 200 Hektare
Kunjungan ini dihadiri oleh Willie Smits, Penasihat Utama Kementerian Kehutanan RI sekaligus Koordinator Aren Nasional; Isak Yasir dari Kemenhut; serta Benny Soedirman Fitriantono, Kepala Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah XIII Kaltim.
Dalam diskusi, Kepala BPHL, Benny Soedirman, memaparkan bahwa aren telah ditetapkan sebagai tulang punggung pengembangan bioetanol nasional, sejalan dengan agenda ketahanan energi yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Target ambisius telah ditetapkan, yaitu pengembangan 174.000 hektar untuk tahap awal dengan kebutuhan benih mencapai 147.000 unit. Sebanyak 45 perusahaan HTI/HPH (Hutan Tanaman Industri/Hak Pengusahaan Hutan) pun sudah masuk dalam daftar pengembang program ini.
Willie Smits, yang dikenal sebagai pakar Aren, secara khusus menilai Kebun Sumber Benih (KSB) Aren Genjah Kutim milik Kelompok Tani Nyiur Melambai telah memenuhi standar Kebun Sumber Benih Nasional. Aren genjah diakui unggul karena masa panennya yang relatif singkat, hanya 5–6 tahun, jauh lebih cepat dibandingkan jenis aren lainnya.
“Efisiensi, keamanan panen, dan potensi hasil membuatnya ideal sebagai Sumber Benih Nasional,” ujar Smits, menegaskan potensi besar aren genjah ini.
Baca Juga : Kecamatan Teluk Pandan Ada Produk Gula Aren
Sementara itu, Buhairi dan Hendro Wantoro, selaku Pengawas Benih Tanaman (PBT) dari UPTD PBP, menekankan pentingnya sertifikasi mutu benih sebelum benih beredar di pasaran, serta perlunya pengawasan ketat terhadap peredaran benih tersebut.
Senada, Suluh Dewanto, perwakilan dari UPTD PBTP, menyarankan adanya pendampingan intensif dalam proses persemaian dan pembenihan agar kualitas benih tetap terjamin.
Rencana ke depan semakin konkret. Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Kaltim mengagendakan pertemuan lanjutan pada minggu ketiga Juni 2025 di Samarinda guna mematangkan strategi percepatan program ini.
Di sisi lain, PT ITCIKU, melalui divisi riset dan pelatihan SDM-nya, akan menggelar pelatihan teknik penyadapan nira aren, yang diharapkan dapat membuka peluang peningkatan kapasitas petani lokal. (An/Dr-Adv Diskominfo Kaltim)


