Swarga Bara Tunjukkan Kerukunan, Perbedaan Jadi Penyatu Bukan Pemisah

Upnews.id, KUTIM – Desa Swarga Bara di Kecamatan Sangatta Utara dikenal sebagai salah satu desa paling beragam di Kutai Timur. Kehidupan warganya yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan latar budaya membuat desa ini sering disebut sebagai “miniatur Indonesia”.
Kepala Desa Swarga Bara, Wahyuddin Usman, mengatakan sebutan tersebut bukan tanpa alasan. Sejak berdiri pada 1999, desa ini dihuni masyarakat dari berbagai daerah tanpa pernah terjadi gesekan berarti.
“Kalau bicara Suwarga Bara, ini miniatur Indonesia. Semua suku ada di sini, tapi alhamdulillah sampai sekarang tidak pernah ada konflik,” ujarnya.
Ia menjelaskan, warga Swarga Bara datang dari banyak daerah seperti Jawa, Makassar, Banjar, hingga Bugis. Keberagaman itu tidak hanya terlihat dari asal-usul, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari yang penuh toleransi.
“Di sini, kami hidup berdampingan tanpa melihat asal-usul atau keyakinan. Semua saling menghormati dan membantu satu sama lain,” tambahnya.
Selain dikenal rukun, Swarga Bara juga menjadi kawasan dengan aktivitas ekonomi yang cukup tinggi berkat posisinya yang dekat dengan perusahaan besar seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC). Meski demikian, Wahyuddin menegaskan bahwa kemajuan desa tidak akan berarti tanpa kerukunan masyarakatnya.
“Kami bangga dengan toleransi warga. Ini yang membuat desa kami aman dan nyaman untuk siapa pun,” katanya.
Untuk menjaga nilai kebersamaan tersebut, pemerintah desa rutin menggelar berbagai kegiatan sosial dan keagamaan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Langkah ini sekaligus memperkuat kekompakan warga agar pembangunan desa bisa berjalan lebih efektif.
“Kalau masyarakatnya kompak dan rukun, apa pun program pembangunan pasti bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.(Put/Nt/Dr-Adv)






