Topang Kebutuhan Pangan IKN, Sigit Wibowo Ajak Kabupaten Bergerak Bersama

Upnews.id, Samarinda – Anggota DPRD Kaltim Sigit Wibowo mengatakan Kaltim untuk persoalan pangan, masih bergantung dengan daerah di sekitar. Namun ke depan diharapkan sektor pangan bisa meningkat bahkan menjanjikan.
“Tapi kalau pengusaha di Kaltim ingin usaha di bidang pertanian, tanam padi atau komoditas apapun, dan pakai mesin bukan manual, ya beda lagi (peluang besar). Karna pasti bakal banyak orang datang kesini,” kata Sigit belum lama ini.
Baca Juga : 7 Perusahaan Di Sekitar Bandara VVIP IKN Bakal Dapat SP1 Dari Pemkab PPU
Mumpung IKN masih pembangunan dan juga proses pemindahan yang bertahap, menurut Sigit, ada baiknya sektor pertanian disiapkan dari sekarang. Utamanya lahannya yang masih terbatas, agar bisa ditingkatkan sebelum jadi bangunan atau sesuatu
“Pemerintah Provinsi Kaltim perlu memetakan lahan-lahan dan daerah mana saja di Kaltim yang potensial jadi lumbung pangan. Seluruh kabupaten/kota harus digerakkan. Agar bisa meningkatkan produksi pangan lokal,” harapnya
Misalnya Kota Samarinda yang belum lama ini tengah mencetak lahan sawah baru 150 hektar untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Itu patut dicontoh daerah lain.
“Di PPU kan ada di sebakung. Tapi daerah-daerah lain kan belum. Kukar sudah, Samarinda sebagian.”
“Harus dari sekarang. Bupati dan wali kota juga menyiapkan. Karena kebutuhan pangan kita akan meningkat. Termasuk memanfaatkan lahan eks tambang. Karena kalau tidak dimanfaatkan sayang,” pungkasnya.
Seperti diketahui, dengan adanya IKN di Kaltim, akan berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk di Bumi Etam. Otomatis kebutuhan pangan juga ikut meningkat. Anggota Dewan di Kaltim dorong Pemprov siapkan sektor pertanian.
Ibu Kota Negara telah resmi dipindahkan dari Jakarta ke Provinsi Kaltim. Tepatnya di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Diresmikan 17 Agustus 2024 lalu bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI.
Baca Juga : Dinas Tenaga Kerja PPU Keluhkan Tak Dilibatkan Dalam Proses Perekrutan Tenaga Kerja Di IKN
Yang paling terasa, sejak beberapa tahun terakhir hingga beberapa tahun ke depan, ialah pertambahan jumlah penduduk. Setiap tahun, semakin banyak warga dari luar Kaltim, yang kemudian bermukim di Bumi Etam.
Sementara dengan adanya peningkatan jumlah penduduk tersebut, juga akan diikuti dengan kenaikan kebutuhan pangan di Kaltim. Di sisi lain, Kaltim belum mampu memenuhi 100% kebutuhan pangan lokal secara mandiri.
Misalnya di Ibu Kota Kaltim, lahan pertanian yang ada saja, hanya sebagian kecil dari luas daerah yang didominasi oleh pemukiman dan gedung perkotaan. Sehingga Samarinda pun hanya mampu penuhi 20% kebutuhan pangan lokal, dan 80% dipasok dari luar Kaltim. (put/Nt/Dr-Adv).