Pasien Dinyatakan Positif Covid-19, RSIA Cahaya Sangatta Lockdown
Upnews.id, Sangatta – Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Cahaya Sangatta yang terletak di Jalan Yos Sudarso III Kota Sangatta Kabupaten Kutai Timur. Secara resmi melakukan lockdown atau menutup segala bentuk operasional Rumah Sakit, terhitung mulai tanggal 25 Maret hingga waktu yang belum ditentukan.
Kebijakan tersebut diambil oleh manajeman Rumah Sakit, setelah RSIA Cahaya Sangatta yang sebelumnya merawat satu pasien dengan gejala virus Corona. Pada tanggal 23 Maret 2020, pasien yang masuk klaster Sinode Bogor itu dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19. Setelah pada 16 Maret dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Taman Husada Kota Bontang, sebagai Rumah Sakit rujukan yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan keterangan dr. Meitha P. E. Togas, SP.A (K) selaku Direktur RSIA Cahaya Sangatta melalui Press Release tertanggal 24 Maret 2020. Dirinya membeberkan riwayat pasien, yang datang pada tanggal 5 Maret, 9 Maret, dan pada tanggal 13 Maret pasien menjalani rawat inap. Kemudian pada 16 Maret pasien dirujuk ke RSUD Taman Husada Bontang.
Setelah merujuk pasien dengan gejala Covid-19, maka manajeman Rumah Sakit membuat kebijakan untuk meliburkan sebanyak 26 tenaga kesehatan yang kontak dengan pasien selama 14 hari, guna melakukan isolasi mandiri di rumah. Selain itu, pada hari yang sama Rumah Sakit juga menutup sementara pelayanan rawat inap sesuai dengan surat pemberitahuan dari Kepala Dinas Kesehatan Kutim.
“Adanya PDP terkonfirmasi Covid-19, maka dengan berat hati kami menyampaikan bahwa RSIA Cahaya Sangatta mengambil kebijakan melakukan penutupan (lockdown) kegiatan operasional rumah sakti terhitung 25 Maret 2020 hingga waktu yang belum ditentukan,” tulis dr. Meitha.
Langkah penutupan sebagai upaya kewaspadaan dini dalam memutus rantai penularan virus Corona. Serta pengendalian resiko keselamatan dan kesehatan SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien maupun pengunjung.
Sementara itu, menurut kerangan dokter Bahrani Hasanal selaku Kepala Dinas Kesehatan Kutim dalam jumpa perss bersama Bupati Ismunandar menjelaskan. Kebijakan menutup sementara Rumah Sakit Cahaya, lantaran ketidak tahuan tenaga medis serta informasi yang masih simpang siur terkait standar penanganan pasien dengan gejala Corona. “Setelah mereka mengetahui, semua yang kemaren kontak dengan pasien kami isolasi tenaga medisnya. Saat ini masih status ODP, jika ada gejala maka akan kita naikan menjadi PDP,” jelas dr. Bahrani.
“Kami sudah berusaha semua, cukup RS Cahaya yang kita tutup dulu sementara dua minggu ini. Jangan sampai menjalar ke fasilitas kesehatan yang lain, kalo sampai Rumah Sakit lain tutup lebih bagaimana lagi kejadiannya ini ya,” tambahnya
Bahrani juga memastikan, meskipun tidak memiliki gejala terpapar virus Corona namun dokter spesialis yang menangani pasien telan melakukan karantina mandiri, serta tidak melakukan praktek di Rumah Sakit lain. (nz)