EkonomiKutai TimurRagam

LMP Kutim Dukung Berdirinya Industri Metanol Di Kutim

Upnews.id, Sangatta – Rencana masuknya investasi besar yang dilakukan oleh gabungan 3 perusahaan internasional, dalam bentuk pembangunan pabrik industri metanol di Kabupaten Kutai Timur. Mendapat respon positif dari berbagai pihak, salah satunya organisasi kemasyarakatan Laskar Merah Putih (LMP).

Menurut keterangan Mario Mansyur yang mewakili bung Tohir selaku Plt Ketua Laskar Merah Putih Kutim, mengaku mendukung penuh rencana investasi senilai 2 miliar dolar Amerika atau senilai Rp. 30 triliun di Kabupaten Kutai Timur. yang bakal dilaksanakan oleh PT Bakrie Capital Indonesia (BCI), PT Ithaca Resources dan Air Products.

Dengan demikian, maka sumber daya alam Kutai Timur berupa batubara tidak langsung dijual dalam bentuk mentah, melainkan dilakukan gasifikasi menjadi methanol. Jangka panjang industri methanol ini bakal mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) secara signifikan.

“Selama ini batubara dikelola begitu saja, dijual dalam bentuk barang mentah. Maka dengan kehadiran industri metanol ini dapat memberikan nilai tambah ekonomi. Yang bermuara pada pesatnya pertumbuhan perekonomian daerah,” jelas Mario.

Selain itu, hadirnya industri metanol di Kecamatan Bengalon, Kaliorang dan Sangkulirang ini bakal menyerap ribuan tenaga kerja. “Kami akan mengawal berdirinya pabrik ini, dengan catatan menyerap tenaga kerja pemuda lokal. Selain itu perusahaan berkomitmen pengalokasian CSR bersentuhan langsung dengan masyarakat sekitar,” tambahnya.

Mario juga berharap kepada pemerintah, agar perizinan yang dilakukan oleh pihak investor dipermudah. Jikapun kedepan terjadi pro dan kontra ditengah masyarakat, sebaiknya pemerintah hadir untuk menengahi, dan mencarikan solusi terbaik untuk masyarakat.

“Yang tak kalah penting, perosalan amdal dan lahan masyarakat harus ada sosialisasi sejak awal, antara pemerinta dengan masyarakat terkait mega proyek ini,” tutup Mario.

Rencana tersebut terungkap saat dilakukannya rapat secara virtual antara Bupati Kutai Timur, Gubernur Kaltim, Pemerintah Pusat dan pihak swasta pada senin (18/05/2020) yang lalu. Diketahui pabrik gasifikasi tersebut diproyeksikan mampu mengelola 4,7 hingga 6,1 juta ton batubara menjadi 1,8 ton metanol per tahunnya. (nz)

Baca Juga

Back to top button