Kutai TimurRagam

Kasmidi : “Vaksin Aman, Halal Dan Tak Membunuh”

Upnews.id, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berpacu dengan waktu, disatu sisi dikejar agar segera mencapai target vaksinasi. Disatu sisi terus menangkal isu hoax tentang vaksin, yang menyebabkan banyak masyarakat enggan untuk datang ke lokasi vaksinasi.

Capaian vaksinasi Kabupaten Kutai Timur secara kumulatif baru diangka 31 persen atau 17 ribu masyarakat yang sudah tervaksin. Sedangkan pemerintah pusat manargetkan agar 54 ribu warga kutim yang harus divaksin untuk rentang usia 18 tahun ke atas.

Dari semua target penerima vaksin, golongan lanjut usia 60 tahun ke atas, menjadi target yang paling rendah pencapaiannya yakni hanya 8,7 persen saja.

Salah satu faktor yang menurunkan antusiasme lansia dalam menjalani vaksinasi Covid-19 adalah berita bohong atau hoax.

Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang meminta, agar masyarakat Kutai Timur tidak mudah termakan berita bohong yang beredar di jejaring sosial.

“Banyak sekali ini berita-berita hoax terutama mengenai vaksin dan sebagainya. Biarlah itu beredar di luar, tapi di Kutai Timur ini daerah ini harus kondusif,” ujar Wabup saat meninjau pelaksanaan vaksinasi pada (07/06/2021) di Pasar Induk Sangatta.

Pria yang akrab disapa KB tersebut mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan terhadap pelaksanaan vaksin di daerah.

Ia yakin keberadaan vaksin Covid-19 merupakan upaya dari pemerintah guna menekan penularan Covid-19, yang telah dinyatakan lulus BPOM dan dinyatakan Halal oleh MUI.

“Tidak mungkin vaksin itu untuk membunuh, karena sekarang itu dari total 17 ribu yang sudah divaksin itu tidak ada kejadian yang fatal kok,” jelasnya.

Vaksin Covid-19 di Kutim sudah dipastikan aman, buktinya para pejabat sudah dua kali menerima peyuntikan dan tetap dalam kondisi sehat.

Berbagai golongan penerima seperti tenaga kesehatan, TNI-Polri, guru-guru telah menerima vaksin dan membuktikan tidak ada gejala pasca imunisasi yang fatal.

“Nah, sekarang ini vaksin itu akan mengarah ke pelayanan publik karena yang mungkin saja penjual gorengan dia bisa gampang tertular dan dia bisa menularkan ke yang lain,” ucapnya.

Selain pelayan publik, lanjut KB, golongan Lansia juga menjadi target utama pemerintah dalam vaksinasi tahap kedua ini.

Lansia didahulukan sebelum vaksinasi terhadap masyarakat umum karena tingkatan kematiannya sangat tinggi.

Sebagian besar pasien yang meninggal dunia dalam kondisi positif Covid-19 di Kutai Timur didominasi oleh Lansia.

Oleh karenanya, KB mengimbau agar masyarakat Kutai Timur ikut menyukseskan program vaksinasi Covid-19, dengan mengajak lansia di rumah untuk menerima penyuntikan vaksin.

Ia juga mendorong masyarakat untuk selektif dalam hal informasi terkait vaksin dan tidak menerima mentah-mentah pemberitaan bohong terkait vaksinasi Covid-19.

“Nah, silahkan saudara-saudara semua. Sekarang vaksin ini sudah kita distribusikan ke kecamatan-kecamatan di luar Sangatta Utara juga. Yang belum, tapi sudah sesuai penerima vaksin, silahkan menerima vaksin,” tutupnya. (nz)

Baca Juga

Back to top button